Sambut 1 Sura, Paguyuban Putra Nusantara Gelar Ritual Adat dan Peduli Alam di Purwasari

Purwasari, — Ratusan warga Desa Purwasari dan sekitarnya
memadati Dusun Purwayasa pada Kamis siang, 17/07/2025, dalam rangka
memperingati 1 Sura 1959 Tahun Dar melalui rangkaian acara Suran yang
dilaksanakan oleh Paguyuban Putra Nusantara Cilacap, sebuah paguyuban penganut
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan mengusung tema “Memayu
Hayuning Bawono” yang berarti "menjaga dan memperindah kehidupan
dunia", kegiatan diawali dengan prosesi iring-iringan dari Dusun Tanjung
Sari menuju Dusun Purwayasa. Peserta membawa gunungan dan joleng yang berisi
hasil bumi berupa beras, sayur, dan buah-buahan, sebagai simbol rasa syukur
kepada Sang Pencipta atas berkah alam yang melimpah.
Acara dilanjutkan
dengan sambutan dari berbagai tokoh, pelepasan 5.000 ekor benih ikan mujair ke
perairan setempat sebagai wujud pelestarian lingkungan, penanaman pohon, doa
bersama, dan ditutup dengan makan bersama seluruh peserta.
Dalam sambutannya, PJ Kepala Desa Purwasari Grady Grifandi Delevi menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas kegiatan yang sarat nilai budaya dan spiritual ini:
“Kegiatan Suran ini
bukan sekadar tradisi, tapi juga bentuk pelestarian nilai-nilai luhur dan
penghormatan kepada alam. Saya bangga Desa Purwasari menjadi tuan rumah
kegiatan yang menjunjung kebersamaan dan keberagaman ini,” ucapnya.
Sementara itu, Sesepuh
Paguyuban Suwondo Warsikun mengajak seluruh anggota dan masyarakat untuk terus
menjaga harmoni dengan alam dan sesama:
“Melalui Suran ini
kita rawat kembali ajaran leluhur: hidup selaras dengan alam dan saling
menghormati antar umat manusia. Ini warisan spiritual yang tak ternilai,” tuturnya penuh haru.
Tak hanya warga dari
Desa Purwasari, acara ini juga diikuti oleh anggota paguyuban dari berbagai
daerah, seperti Kecamatan Kedungreja, Sidareja, dan Cipari, menunjukkan bahwa
nilai-nilai tradisi dan spiritualitas Nusantara masih hidup dan berkembang di tengah
masyarakat.
Acara Suran ini menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal masih mampu menyatukan masyarakat dalam keberagaman kepercayaan, mempererat solidaritas, dan menguatkan kecintaan terhadap alam dan budaya leluhur.
Berikan Komentar